Kadang2 perasaan itu aneh....

Jika cowok yang pernah menyukaimu selama tiga tahun -meskipun kau abaikan-, dan bahkan enam tahun kemudian dia mengklaim bahwa dia nggak akan punya pacar sebelum kau punya, tiba-tiba saja statusnya di fb berubah menjadi 'bertunangan' dengan seseorang, bagaimana reaksimu? Well, kalau aku, anehnya merasa kecewa. Maksudku, liat saja, dia kan pernah mengejarmu selama tiga tahun berturut-turut. Sudah begitu, meskipun waktu berlalu selama enam tahun, dia tetep bilang ga akan punya pacar sebelum kau punya. Wajar saja kalau kita merasa senang, kan? Maksudku, bukan dalam arti tiba-tiba kita jadi merasa suka padanya, tidak, itu terlalu jauh. Tapi kita hanya merasa senang, karena ternyata di suatu belahan di bumi ini ada seseorang yang sebegitu sukanya pada kita.

Ok, sejujurnya hal ini kualami. Aneh, memang. Sejujurnya bukan dia sendiri yang bilang padaku bahwa dia bakalan ga akan punya pacar sebelum aku punya. Aku mendengar dari temanku. Hmm, mungkin sebaiknya kuceritakan dari awal?

Ceritanya dimulai dari tahun 2012 -entah bulan apa tanggal berapa aku lupa-, pokoknya aku inget benar kalau suatu hari tiba-tiba aku teringat padanya. Maklum saja, bertahun-tahun yang lalu (5-6 tahun, mungkin?) dia mengejarku selama 3 tahun berturut-turut. Ok, mungkin itu cuma cinta monyet biasa. Dan toh waktu itu aku sama sekali belum berpikir soal pacaran segala macam. Jadi aku menolaknya mentah-mentah. Selama tiga tahun. Kalau kupikir sekarang, rasanya aku kejam banget....

Kemudian berawal dari 'teringat' itu, aku jadi penasaran seperti apa dia sekarang. Jadi aku memanfaatkan jejaring sosial facebook untuk mencarinya. Ketemu deh. Trus aku add dia. Trus kita temenan, deh. Dan sempet juga chatting-an di fb lamaaaaa banget. Ngobrol tentang banyak hal. Beberapa hari kemudian, mungkin berawal dari kita berdua yang ngomongin masa-masa SMP, dia buat grup khusus teman-teman SMP angkatan kami. Seneng juga, sih, karena akhirnya aku juga bisa komunikasi sama temen-temen SMP yang udah pada ga tahu dimana rimbanya. Meskipun aku kadang-kadang rada canggung juga kalau komen2an sama dia, berhubung se-SMP semuanya tahu gimana dia ngejar aku selama tiga tahun masa SMP. Yang paling usil tentu aja temen deketku masa SMP, sebut saja si N. Tahu sendiri gimana yang namanya temen deket, apalagi yang jadi tempat curhat dan tahu rahasia kita. Jadi deh dia suka kadang2 godain aku kalo kami berdua komen2an di fb.

Nah, si dia ini ceritanya pengin banget ketemu sama temen2 SMP dulu, jadi deh kita mengadakan reuni ga resmi waktu lebaran. Yang dateng kebetulan cuma empat orang, yakni si dia, aku, si N, dan temenku satu lagi (sebut aja si A). Kami berempat yang duluan kumpul di SMP kami dulu, sementara yang lain ternyata malah lagi kumpul2 di pernikahannya salah satu temen SMP-ku. Kami berempat muter2 keliling SMP, mengingat jaman dulu dan mengomentari ini-itu, yang sudah berubah banyak. Setelah itu baru kami ke pernikahan temenku itu, bareng2 boncengan. Si N sepanjang jalan ribut godain aku -yang kuabaikan-. Dia-lah yang bilang, di sela-sela candaannya yang kadang2 emang bikin sebel, bahwa si dia ini ngomong sama N kalo dia ga bakal cari pacar dulu sebelum aku dapet pacar (dia tahu aku jomblo). Waktu itu aku cuma berpikir, oh, gitu yah. Ga nyangka setelah 6 tahun perasaannya masih sama... (mungkin?).

Aku merasa antara seneng dan aneh. Kalo ditanya apa aku suka padanya atau nggak, aku nggak tahu. Kurasa aku cuma merasa senang karena tahu bahwa di suatu tempat di bumi ini ada orang yang masih menyukaiku, meskipun tahun2 sudah lewat. Dan jujur aja dari awal sewaktu tahu bahwa dia ga punya pacar, aku dengan ge-er nya merasa kalau dia masih suka padaku. Dan hal itu menjadi pertanyaan ketika si N berkata soal dia menungguku dapat pacar.

Kemudian, hanya beberapa bulan dari pernyataan itu, dia ubah statusnya di fb menjadi bertunangan. Seperti yang kubilang tadi, anehnya aku merasa kecewa. Kenapa, ya? Itu masih jadi pertanyaan. Padahal juga bukannya aku bakal langsung jadi suka dan pacaran sama dia, ya kan? Hmmm.... Terkadang perasaan itu aneh, ya ga sih?

Tapi kalau sekarang, sih, aku mikirnya ya sudahlah. Emang mau gimana lagi? Dia juga kuliah di kota lain, dan udah jelas kalo kami ga bakal bertemu lagi kalo ga diniatin. Toh ternyata dia udah menempuh jalan hidupnya sendiri. Kurasa akunya aja yang selalu memikirkan hal2 kecil ga penting, dan terkadang berputar2 gelisah sendiri karena suatu hal yang sebenarnya dianggap tidak penting oleh orang yang tengah kupikirkan. Aneh, ya? Yah, tapi aku emang orangnya begitu, sih. Udahlah, lupakan aja. Semoga aja suatu hari nanti aku juga menemukan jodohku sendiri, amiiiiinn....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kata tanya

Tom Felton : His blue-sky eyes and his mesmerizing smile....

film sad ending??