Entre Les Murs....
Entre Les Murs. Film
Prancis yang bercerita tentang pendidikan. Film ini semi dokumenter, dalam arti
keseluruhan pemain, dari guru maupun muridnya adalah asli guru dan murid dalam
suatu sekolah, hanya saja jalan cerita tetap memakai scenario. Cerita berlangsung
di suatu sekolah yang entah namanya apa, tepatnya di cerita berpusat pada satu
guru dan satu kelas murid kelas 3 SMP. Cerita berawal dari
dimulainya tahun ajaran sampai liburan tiba. Konflik-konflik yang sering kita
jumpai di dalam kelas, dimunculkan dalam satu alur cerita yang menurutku agak
membosankan. Walaupun begitu secara keseluruhan film ini bagus, sarat makna dan
benar-benar merepresentasikan kehidupan dalam sekolah. Mulai dari tahun ajaran
dimulai, guru2 berkumpul untuk saling berkenalan satu sama lain (kayaknya
tadinya mereka tidak mengajar di sekolah yang sama, aku kurang paham soal ini,
maklum aja b Prancis tanpa terjemahan, jadi cuma sepenangkapan dan
sepengertianku aja, sesuai dg b Prancisku yang intermediaire). Kemudian kelas
dimulai. Kelas disana tampak lain sekali dengan mayoritas kelas di Indonesia
yang tenang, murid-murid disana cenderung hiperaktif. Jadi susah banget guru
menciptakan suatu keadaan yang tenang, guru harus pintar-pintar mengkondisikan
kelas agar PBM dapat berlangsung dengan baik berhubung murid suka riuh sendiri.
Walaupun murid-murid aktif dan cenderung langsung mengatakan pendapatnya, tapi
terkadang saat ada yang tidak menyetujui pendapat temannya, mereka jadi rebut
berdebat sendiri. Terkadang malah pembicaraan melenceng dari materi yang
tadinya dibicarakan.
Kemudian ada juga murid yang pintar, yang sedang-sedang
saja, juga ada troublemaker. Banyak
terjadi konflik di dalam kelas, baik itu antara teman maupun antara guru. Si
murid troublemaker ini selalu membuat masalah, dari ber-tutoyer (aku-kamu dlm b
indo) dengan gurunya, sampai tanpa sengaja, karena perdebatan seru dengan
gurunya, memukul teman sekelasnya dengan tas, hingga akhirnya ia diskors selama
satu minggu.
Pada akhir
semester, walaupun terlihat baik-baik saja tapi benar-benar mencerminkan
murid-murid SMA, yakni ada yang mulai dari nilainya bagus, yang cuek dengan
nilainya, troublemaker yang akhirnya diskors, sampai murid yang mengaku sama
sekali tak mengerti apa yang sebenarnya dipelajarinya sepanjang tahun itu.
Film ini benar-benar menggambarkan bagaimana
kehidupan sekolah di dunia nyata. Bagaimana
suatu ‘kelas’ harus dapat dikendalikan oleh seorang guru. Hmm…. berhubung Lei
bulan depan mau PPL, jadi sempet kebayang-bayang juga jika kondisi kelas yang
real seperti itu…. yah, berdoa sajalah semoga semua berjalan dengan lancar.
Amiiiiiin
Komentar
Posting Komentar